Pengampunan adalah salah satu ajaran utama dalam iman Kristen. Yesus mengajarkan pentingnya Mengampuni dengan Hati yang Tulus, bukan hanya sebagai tindakan kasih kepada orang lain, tetapi juga sebagai sarana untuk membebaskan diri dari beban kepahitan dan dendam. Namun, mengampuni tidak selalu mudah, terutama ketika luka yang ditinggalkan sangat dalam.
Bagaimana kita dapat mengampuni dengan hati yang tulus? Apa dampaknya jika kita tidak mengampuni? Artikel ini akan membahas mengapa pengampunan itu penting dan bagaimana cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Mengapa Pengampunan Itu Penting?
1. Mengampuni dengan Hati yang Tulus adalah Perintah Tuhan
Dalam Matius 6:14-15, Yesus berkata:
"Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Ayat ini menunjukkan bahwa pengampunan bukan sekadar pilihan, tetapi merupakan perintah yang harus dilakukan oleh setiap orang percaya. Tuhan ingin kita mengampuni karena kita sendiri telah menerima pengampunan dari-Nya.
2. Mengampuni dengan Hati yang Tulus akan Membebaskan Diri dari Dendam dan Kepahitan
Ketika seseorang menyimpan dendam, ia sebenarnya sedang membiarkan dirinya terikat oleh rasa sakit dan kebencian. Dendam hanya akan memperberat hati dan menghambat pertumbuhan rohani.
Amsal 19:11 berkata:
"Akal budi membuat seseorang panjang sabar, dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran."
Mengampuni berarti memilih untuk melepaskan beban dan hidup dengan hati yang lebih ringan.
3. Mengampuni dengan Hati yang Tulus bisa Memulihkan Hubungan dengan Sesama
Pengampunan membuka jalan untuk pemulihan hubungan yang rusak. Dalam Kolose 3:13 dikatakan:
"Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian."
Mengampuni tidak berarti melupakan, tetapi memilih untuk berdamai dengan masa lalu dan memberikan kesempatan baru dalam hubungan yang lebih baik.
Bagaimana Mengampuni dengan Hati yang Tulus?
1. Sadari bahwa Pengampunan Adalah Pilihan
Mengampuni bukan tentang perasaan, tetapi keputusan yang diambil dengan sadar. Kita tidak perlu menunggu hingga merasa siap atau nyaman untuk mengampuni, karena sering kali perasaan sakit hati tidak langsung hilang.
Mengampuni adalah langkah yang harus diambil dengan keyakinan bahwa itu adalah kehendak Tuhan.
2. Berdoa untuk Kekuatan Mengampuni dengan Hati yang Tulus
Tidak semua orang bisa mengampuni dengan mudah, terutama jika luka yang diberikan sangat dalam. Oleh karena itu, berdoa kepada Tuhan untuk meminta kekuatan dalam mengampuni adalah langkah yang penting.
Filipi 4:13 berkata:
"Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."
Mintalah Tuhan untuk memberi hati yang penuh kasih dan menghapus kepahitan dalam hati.
3. Mengingat Kasih dan Pengampunan Tuhan
Ketika sulit untuk mengampuni, ingatlah bagaimana Tuhan telah lebih dulu mengampuni kita. Roma 5:8 mengatakan:
"Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."
Jika Tuhan dapat mengampuni dosa-dosa kita yang begitu besar, maka kita juga harus bersedia mengampuni orang lain.
4. Jangan Mengungkit Masa Lalu
Salah satu tanda bahwa seseorang telah mengampuni dengan tulus adalah ketika ia tidak lagi mengungkit-ungkit kesalahan yang sudah berlalu. Jika seseorang masih sering mengingatkan kesalahan orang lain, maka kemungkinan besar ia belum benar-benar mengampuni.
Efesus 4:31-32 menasihatkan:
"Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu."
5. Berlatih untuk Mengampuni Setiap Hari</h3>
Pengampunan adalah proses yang perlu dilatih. Dalam Lukas 17:4, Yesus berkata bahwa jika seseorang berbuat dosa terhadap kita tujuh kali dalam sehari, tetapi bertobat, maka kita harus mengampuninya.
Kita mungkin tidak bisa langsung mengampuni sepenuhnya dalam sekali waktu, tetapi dengan melatih hati untuk lebih terbuka, kita bisa semakin mudah melepaskan pengampunan.
Kesimpulan
Mengampuni bukanlah hal yang mudah, tetapi sangat penting dalam kehidupan orang percaya. Dengan mengampuni, kita membebaskan diri dari beban kepahitan, memulihkan hubungan dengan sesama, dan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
Pengampunan tidak berarti melupakan kesalahan, tetapi memilih untuk melepaskan dendam dan hidup dengan kasih. Jika kita merasa sulit mengampuni, mintalah kekuatan kepada Tuhan, karena hanya dengan kasih karunia-Nya kita bisa mengampuni dengan hati yang tulus.
Sebagai pengikut Kristus, marilah kita belajar untuk selalu mengampuni, sebagaimana Tuhan telah mengampuni kita.
Baca juga : Makna Sakramen Baptisan dalam Gereja Kristen Protestan